Pengertian Manajemen Media Massa
Media Massa
Siapa yang tidak mengenal media massa? Setiap hari kita
menggunakan media-media tersebut, seperti TV, koran, dan radio.
Dulunya media massa digunakan sebagai alat perjuangan atau
provokasi, namun pada umumnya media massa adalah sebuah industri. Media Massa
adalah tempat mencari keuntungan bagi para pemiliknya.
Untuk lebih jelas, media massa terbagi atas:
1.
Komersial
a.
Cetak : Koran;
b.
Elektronik : Radio, Televisi.
2.
Sosial : Sosial Media.
Jika dilihat dari pembagian di atas, di tengah-tengah media
cetak dan elektronik, muncul sebuah istilah “Banci”, yaitu peralihan dari cetak
ke teknologi atau yang lebih kita sering sebut dengan internet.
Tahun 1990, Washington Post adalah koran yang pertama kali
melakukan peralihan tersebut. Namun, banyak sekali perdebatan yang terjadi atas
ketidaksetujuan dengan peralihan tersebut. Oleh karena itu, media yang
melakukan peralihan disebut dengan media “Banci”.
Mengapa sih media cetak harus berpindah ke dunia internet?
Tentu saja jawabannya sangat mudah:
1.
Di zaman yang telah tersedia internet dan banyak
orang yang menggunakannya, hal itu dilakukan agar dapat dengan mudah akses ke
internet;
2.
Dapat mengikuti perkembangan teknologi;
3.
Dapat di update kapan saja (Up-to-date).
Apa yang harus media cetak lakukan agar medianya dibaca oleh
massa?
1.
Harus memiliki reporter yang sigap, sehat,dan
handal menggunakan teknologi (komputer), serta memiliki pengetahuan yang padat
akan karya;
2.
Harus dapat menganalisis permasalahan yang
sedang terjadi, memiliki kemampuan informatik.
Reporter sangatlah penting. Begitu juga pada Radio, reporter
harus memiliki suara yang merdu. Apabila pada televisi, reporter harus memiliki
penampilan yang menarik dan tidak terlepas dari itu, berita yang divisualkan
harus bagus dan sesuai.
Manajemen Media Massa
Lalu apa itu Manajemen Media Massa?
Manajemen Media Massa adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Manajemen Media Massa adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Dalam membuat sebuah manajemen media massa, hal yang harus
kita perhatikan terlebih dahulu adalah membuat Visi dan Misi. Apa itu Visi dan
Misi?
Visi : Rumusan kalimat tentang suatu yang besar, yang susah
direalisasikan dan tentang cita-cita besar yang susah untuk diukur. Contohnya :
Sebuah mimpi untuk berguna bagi bangsa dan negara.
Misi: Rumusan kalimat yang lebih mudah direalisasikan dan
dapat diukur. Misi ini merupakan hal yang dilakukan agar dapat melaksanakan visi
yang telah dibentuk. Contohnya: Jika ingin berguna bagi bangsa dan negara, kita
pertama kali harus menjadi sarjana.
Apa yang dilakukan setelah membentuk Visi dan Misi? Kita
harus merancang Tujuan yang akan kita raih dan menentukan sasaran yang ingin
kita capai. Apa itu Tujuan dan Sasaran?
Tujuan : Apa sih yang ingin diraih oleh perusahaan kita?;
Sasaran: Target dari tujuan perusahaan yang dapat diukur.
Contohnya: Agar dapat jadi seorang sarjana, kita harus lulus dari ujian sehingga
tujuan lebih dapat diukur.
Jika disatukan, contohnya adalah Visinya kita ingin menjadi
sarjana bahasa, Misinya kita harus menjadi ahli bahasa terlebih dahulu. Tujuan
kita untuk menjadi sarjana bahasa adalah untuk berguna bagi nusa bangsa, oleh
karena itu kita harus memiliki sasaran, yaitu mendapat nilai bagus agar dapat
lulus menjadi sarjana.
Namun, apakah bisa kita mencapai tujuan tapi tidak mencapai pada
sasaran? Tentu saja bisa. Contohnya: Kita ingin membeli permen di sebuah
warung, namun sesampainya kita di warung tersebut ternyata permen yang mau
dibeli tidak ada. Kita sampai di tujuan (warung) namun perme yang akan dibeli (sasaran)
tidak ada.
Setelah kita mengetahui visi, misi, tujuan, dan sasaran
perusahaan, langkah berikutnya adalah Menyusun Strategi untuk mencapai semuanya
itu. Adapun hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran kita, yaitu:
1.
Modal;
2.
SDM (Tenaga Kerja);
3.
SDA (Waktu);
4.
Equipment (Teknologi).
Dalam menyusun strategi, kita harus memikirkan suatu rencana
strategis yang OPTIMAL. Apa itu rencana strategis yang optimal? Terlebih dahulu
kita harus mengerti apa pengertian dari efektif dan efisien. Efektif dan
efisien sebenarnya hampir sama, tetapi jika ingin efektif, pengeluaran dana
yang dilakukan lebih besar namun tentu saja lebih terjamin. Jadi dapat
dikatakan efektif lebih baik daripada efisien. Lalu, apa itu rencana strategis
yang optimal? Rencana yang tujuannya lebih mudah tercapai, tidak terlalu
efisien tapi untuk mengurangi kerugian lebih banyak (lebih terjamin). Misalnya,
kita adalah mahasiswa jurusan kedokteran. Tentu saja untuk masuk ke jurusan
tersebut sudah banyak dana yang telah kita keluarkan seperti biaya kuliahnya
yang sangat mahal. Namun, semakin hari ternyata jurusan tersebut bukan passion
kita. Oleh karena itu, kita memutuskan untuk pindah ke jurusan lain walaupun
akan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi dan mengorbankan biaya dan waktu
sebelumnya. Hal inilah yang dinamakan rencana strategis yang optimal.
Rencana itu sendiri memiliki pengertian, yaitu uraian apa saja yang kita inginkan kedepannya, yang kita ungkapkan secara detail hala apa saja yang diinginkan tersebut. Dari contoh di atas, rencana strategis apabila dilakukan pengubahan tujuan, cost yang digunakan akan sangat besar.
Lalu, dalam perencanaan strategis, terdapat Rencana Jangka Panjang, Menengah, dan Pendek.
1. Rencana Jangka Panjang : 5 – 10 tahun;
1. Rencana Jangka Panjang : 5 – 10 tahun;
2. Rencana Jangka Menengah : 1 – 5 tahun;
3. Rencana Jangka Pendek : 1 minggu – sekian bulan.
Namun, dalam setiap perencanaan tidak semua dapat berjalan baik, pasti ada masalah yang datang. Sehingga kita harus mengubah rencana dengan tetap menuju tujuan awal. Dalam perubahan rencana, kita harus menyiapkan Langkah Taktis dalam mengimplementasikan Rensta. Langkah taktis digunakan untuk:
1.
Menghindari halangan;
2.
Improvisasi yang dibuat untuk menipu/mengecoh
pihak lain.
Kesimpulan:
Untuk membuat suatu manajemen media massa, hal yang harus
dilakukan:
1.
Merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran;
2.
Menyusun strategi dan hal apa saja yang
diperlukan;
3.
Menyusun rencana panjang, menengah, dan pendek;
4.
Menyiapkan langka taktis apabila terjadi
perubahan rencana.