Naskah Drama Musikal
Keterangan
Setting:
Rumah
Melody
Terdapat sofa di sebelah kiri
panggung yang mengadap ke penonton dan karpet kecil di bawahnya. Terdapat piano
di sebelah kanan pannggung.
Jalan
dan Panggung
Kosong, Piano ditutup oleh
kain/tirai hitam
Cafe
Beberapa beja dan kursi di tengah
panggung dan piano di kanan panggung
Rumah
Song
Terdapat sofa di sebelah kiri panggung yang mengadap ke
penonton dan karpet kecil di bawahnya. Terdapat piano di sebelah kanan
pannggung. Terdapat beberapa tumbuhan di pot di sebelah kanan dan kiri sofa.
Song And Melody
“Dalam time capsule,
ku simpan rinduku. Melalui musik, aku menemukanmu.”
Babak
1
Setting : Rumah Melody
(Babak ini dibuka dengan instrumen
piano Beauty and the Beast by Hirohashi Makiko. Lampu menyala. Seorang gadis
kecil berumur tujuh tahun sedang terduduk di atas karpet dengan wajah masam. Ia
semilah-milah kertas musik. Sementara ibunya sedang menunggu gadis itu di dekat
piano)
Melody
(Narasi dengan suara Melody yang
sudah dewasa)
Aku
tidak suka musik, tapi kedua mama dan papa selalu memaksaku untuk menyukainya.
Setiap hari mereka menyuruhku membaca dan memainkan not balok yang terpatri
pada kertas musik untuk melantunkannya di atas tuts piano. Mama dan papa adalah
musisi hebat, sedangkan anaknya tidak menyukai musik. Sungguh ironis.
Iriana :
(melambaikan tangannya ke arah anaknya) Melody, kenapa kamu masih di situ
sayang? Ayo kita main piano sama-sama.
Melody :
(masih memilah-milah kertas musik) Melody nggak mau ma. Melody nggak
suka main piano.
Iriana : (menghela
napas, kemudian berjalan mendekati Melody dan mengelus kepala anaknya) Kalau begitu bagaimana kalau hari
ini kita latihan vokal?
Melody :
(menepis tangan ibunya) Melody nggak mau latihan piano, vokal, biola, dan yang lain!
Aku nggak suka musik ma! Mama dan papa selalu maksa Melody! (berdiri, melempar
kertas musik di tangannya ke lantai, kemudian berlari)
Iriana :
(beranjak bangkit) Melody!
(lampu meredup. Instrumen berhenti.)
Melody
(Narasi dengan suara Melody yang
sudah dewasa)
Setiap
hari selalu seperti itu. Sekeras apa pun mama dan papa berusaha, sekeras itulah
aku akan menolak segala sesuatu yang berhubungan dengan musik
(Lampu menyala. Seorang laki-laki
berkumis menarikan jemarinya dengan lincah di atas piano, sementara anak
gadisnya ada di sampingnya)
Bambang
(bernyanyi Do-Re-Mi Soundtrack The Sound of Music)
Doe, a deer, a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a name I call myself
Far, a long, long way to run
Sew, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to Do (oh-oh-oh)
Ayo giliranmu Melody!
Melody
: (hanya diam dengan wajah cemberut)
Bambang :(menghentikan
permainannya) Melody,
ayolah. Bernyanyi sekali untuk papa.
Melody : (turun dari kursi piano, dan berjalan menjauhi ayahnya)
Melody
(Narasi dengan suara Melody yang
sudah dewasa)
Sampai
suatu ketika, mama dan papa merencanakan sesuatu yang membuatku berubah pikiran
(Bambang dan Iriana sedang duduk di
sofa)
Bambang : Ma, papa punya solusi untuk mengatasi Melody.
Iriana : Hmm… Apa pa? Sepertinya Melody tidak pernah mau belajar
musik seperti ia membenci musik.
Bambang : Melody bukannya membenci musik. Dia cuma belum mengerti
bahwa musik dapat membuatnya bahagia. Kita hanya perlu memberikan sesuatu yang membuatnya
bahagia melalui musik.
Iriana : Tapi apa pa?
Bambang :
(tersenyum penuh arti)
(Babak satu diakhiri dengan kedua
suami istri yang saling bertatapan. Lagu instrumen piano memelan, lampu
memadam)
Babak
2
(Instrumen
piano Someday My Prince Will Come)
Melody
(Narasi dengan suara Melody yang
sudah dewasa)
Song
adalah murid kesayangan papa. Ia juga pianis hebat yang sering diagung-agungkan
mama. Seandainya Song adalah anak papa dan mama, mereka tidak perlu membujukku
sampai seperti ini. Saat itu kami pertama kali bertemu.
(Lampu menyala. Melody sedang
bermain boneka di atas karpet. Kemudian Iriana dan Bambang membawa anak
laki-laki ke arahnya.)
Bambang : Melody, ayo kenalan dengan teman barumu.
Melody
: (menatap Song kemudian dengan ragu
mengulurkan tangannya) Melody.
Song : (menjabat tangan Melody) Song.
Iriana : Nah, mulai sekarang Song akan sering
latihan piano di rumah kita, jadi kalian bisa belajar berdua.
Melody : (mendengus
sebal)
Melody kan udah bilang nggak mau
belajar piano ma. Melody nggak suka musik.
(Iriana dan Bambang hanya tersenyum.
Kemudian mereka meninggalkan Melody dan Song berdua. Instrumen berhenti.)
Song : (berjalan
ke arah piano kemudian memainkan tutsnya) Kenapa kamu nggak suka musik?
Melody : (cemberut) Mama dan papa selalu memaksaku untuk
bermain musik, aku nggak suka dipaksa-paksa. Kamu kenapa suka musik?
Song : (memainkan
intro Michael Bolton - A Dream is A Wish
Your Heart Makes) Aku nggak pernah
bilang suka kan? Tapi, nggak mungkin
ada orang yang nggak suka musik.
Musik itu seperti mimpi, gratis. (Song kemudian bernyanyi sambil bermain piano)
A dream is a wish your heart makes
When you're fast asleep
In dreams you will lose your
heartache
Whatever you wish for you keep
Have faith in your dreams and
someday
Your rainbow will come smiling
through
No matter how your heart is grieving
If you keep on believing
the dream that you wish will come
true
Melody (terpukau, kemudian tersenyum)
A dream is a wish your heart makes
When you're feeling small
Alone in the night you whisper
Thinking no one can hear you at all
You wake with the morning sunlight
To find fortune that is smiling on
you
Don't let your heart be filled with
sorrow
For all you know tomorrow
The dream that you wish will come
true
(Adegan freeze Song dan Melodi saling tersenyum satu sama lain)
(Lampu padam. Lalu lampu kembali
menyala. Adegan Melody dan Song yang bermain piano bersama. Bambang dan Iriana
tersenyum senang melihat putri mereka mulai menyukai musik, selain itu Melody
juga memiliki teman.)
Melody
(Narasi dengan suara Melody yang
sudah dewasa)
Song
yang membuatku menyukai musik. Tidak. Melalui musik aku dan Song dipertemukan.
(Babak 2 Selesai)
Babak
3
(Lampu menyala. Adegan menampilkan
Melody dan Song yang berumur tujuh tahun sedang bermain musik bersama. Lampu
padam. Melody dan Song yang sudah berusia 12 tahun bermain bersama. Song
memainkan gitar)
Song
(Mulai menyanyikan Randy Newman -
You’ve Got A Friend in Me)
You've
got a friend in me
You've
got a friend in me
When
the road looks rough ahead
And
you're miles and miles
From
your nice warm bed
You
just remember what your old pal said
Boy,
you've got a friend in me
Yeah,
you've got a friend in me
Melody (ikut bernyanyi)
You've
got a friend in me
You've
got a friend in me
You've
got troubles, and I've got 'em too
There
isn't anything I wouldn't do for you
We
stick together and can see it through
'Cause
you've got a friend in me
You've
got a friend in me
(Keduanya tertawa bersama)
Song :
Melody, aku punya ide.
Melody : Apa?
Song : Bagaimana kalau kita membuat time capsule?
Melody : Time capsule? Apa itu?
Song : Jadi kita akan membuat lagu untuk masing-masing dari kita.
Kemudian, kita akan menyimpan rekaman lagunya di kotak dan menguburnya sampai
sepuluh tahun yang akan datang. Nanti kita akan membukanya bersama dan
menyanyikannya!
Melody : Wah! Ide yang bagus! Ayo Song!
(Lampu mati. Lampu hidup dan
keduanya membawa kaset rekaman lagu mereka. Song membawa sebuah kotak kecil dan
keduanya menaruh rekaman itu di sana. Membungkus kotak kecil mereka dengan
pelastik dan turun dari panggung dan menguburnya di dekat panggung)
Song :
(mengangkat jari kelingkingnya) Janji sepuluh tahun lagi!
Melody :
(mengaitkan jari kelingkingnya pada Song) Janji
(Lampu padam. Babak 3 Selesai)
Babak
4
Setting
: Rumah Song
Song (Narasi)
Massa
berkumpul, korban berjatuhan di mana-mana, penjarahan, pencurian, dan berbagai
hal keji lainnya terjadi pada Mei 1998. Rumah-rumah orang keturunan Tionghoa
dihancurkan dan dijarah, begitu pula dengan rumahku. Ayah dan ibu pergi
bersamaku sebelum kerusuhan mencapai puncaknya, kami pergi ke negara manapun
yang kami rasa aman. Pada saat itu rumah dan materi yang hilang bukanlah hal
yang aku khawatirkan, yang aku khawatirkan adalah bagaimana aku bisa bertemu
dengannya lagi, dengan Melody.
Jodi :
(masuk dari pintu depan, menutup
pintu, nada suara senang) Ayo bereskan barang-barang kalian, kita akan pergi ke luar
negeri!
Song :
(bingung dan senang) Yeay keluar negeri! Tapi kok buru-buru yah? Memangnya ada apa?
Jodi :
(meletakan tangan di pundak Song) Kita akan liburan Song, tiket
pesawat turun harganya dan ayah pikir ini waktu yang tepat untuk Song mendapat
hadiah atas usaha Song di sekolah.
Weni :
(berjalan keluar dari dapur, suara
lembut)
Iya Song, prestasi kamu di sekolah
semester kemarin sangat bagus jadi Ayah dan Ibu memutuskan untuk memberikan
hadiah atas prestasimu nak.
Song
: (girang) Yeay! Kita liburan, terima kasih
ayah, ibu.
Jodi
dan Weni : (tersenyum) sama-sama nak.
Song
(narasi)
Aku
begitu senang dan ingin segera memberi tahu Melody tentang liburan ini. Aku
ingin tahu bagaimana reaksi muka lucunya saat itu, aku juga berpikir untuk
memberikannya oleh-oleh jika aku kembali. Tetapi ayah dan ibu tidak
membiarkanku keluar rumah karena hari sudah larut malam. Aku berharap besok aku
dapat memberi tahu Melody tentang hal ini, tetapi ternyata takdir berkata lain.
Jodi : (tenang) Song ayo bangun, kita mau pergi ke
luar negeri nih, ayo bangun nak.
Song : (menguap,
mengankat tangan, bingung) Hoaam... bukannya kita perginya masih lama yah? Aku harus
memberi tahu Melody tentang hal ini yah.
Jodi :
Ayah sudah sampaikan kepada ibunya
Melody tentang perjalanan kita keluar negeri. Melody terdengar senang dan menunggu
kepulangan kita nanti dengan oleh-oleh yang banyak!
Song : (bergumam
dan tersenyum) Melody
memang tidak pernah berubah, tetap lucu dan unik.
Weni :
(berteriak dari belakang panggung) Song! Ayah! ayo buruan nanti kita
ketinggalan pesawat loh!
Song
(narasi)
Setelah
membereskan barang-barang, kami langsung naik mobil menuju bandara. Perjalanan
ke bandara cukup lama karena kami terjebak kemacetan. Selain kemacetan,
jalan-jalan kecil yang dilalui oleh Ayah juga memperpanjang waktu kami untuk
mencapai bandara. Aku yang pada saat itu tidak mengerti apa-apa hanya sibuk
sendiri memikirkan hadiah apa yang akan
aku bawa pulang untuk dirinya. Pada akhirnya kami sampai ke bandara dan terbang
keluar negeri.
Setting
2 : Rumah Melody
(bunyi telepon)
Iriana : (mendekati telepon dan menerima
telepon) Halo?
Jodi : Halo?
Iriana :
Oh bapak Jodi, ada apa ya pak menelpon pagi-pagi ?
Jodi :
Begini bu, saya dan keluarga akan
pergi ke luar negeri untuk menghindari kerusuhan. Saya ingin mengucapkan terima
kasih karena telah menjaga Song selama dia di sini dan membiarkan Song berteman
dengan Melody.
Iriana : Aduh pak, perginya dadakan sekali. Saya dan Bambang juga
ingin mengucapkan terima kasih karena telah membiarkan Melody berteman dan
belajar bersama Song. Melody pasti akan kangen sama Song.
Jodi : Tolong jangan beritahu Melody kalau kami pergi keluar negeri
karena kerusuhan. Saya tidak ingin membuatnya sedih, sekali lagi terima kasih
bu Iriana atas segalanya, saya mau siap-siap dulu. Selamat pagi.
Iriana : (menutup telepon)
Melody
(narasi)
Lima
hari pun berlalu, aku mulai bingung dan bertanya-tanya kemana Song pergi. Song
tidak datang untuk bermain musik ke rumah, aku mencoba menelpon rumahnya tetapi
tidak ada yang menjawab. Aku mencoba bertanya ke Ibu dimana Song berada, tetapi
Ibu juga tidak tahu.
Melody (Memainkan piano dan bernyanyi Firasat
- Marcell)
kemarin
kulihat awan membentuk wajahmu
desah
angin meniupkan namamu
tubuhku
terpaku
semalam
bulan sabit melengkungkan senyummu
tabur
bintang serupa kilau auramu
aku
pun sadari, ku segera berlari
cepat
pulang
cepat
kembali, jangan pergi lagi
firasatku
ingin kau tuk cepat pulang
cepat
kembali, jangan pergi lagi
Melody : (menangis) Song kamu di mana? Kenapa kamu nggak main ke sini lagi? Kenapa kamu nggak main piano bersamaku lagi? Kamu ke
mana Song? Aku kangen!
Melody
(narasi)
Seketika itu juga aku ingat tempat kotak itu
terkubur. kotak yang penuh akan impian dan janji yang aku dan Song buat
bersama. Aku masih mengingat muka dan senyum yang ia buat saat kami mengubur
kotak itu bersama-sama. Dengan muka yang penuh kotoran dan senyum yang lebar ia
mengarahkan jari kelingkingnya dan berkata, “janji sepuluh tahun lagi ya!”. Aku
tersenyum memikirkan hal itu, tetapi hatiku sangat sedih. Aku masih berharap
dia berada di sebelahku sekarang dan menyapaku.
(akhir babak 4)
Babak
5
Setting
: panggung acara
Song
Hari
berganti bulan dan bulan pun berganti tahun. 10 tahun kulewati dengan beragam
pengalaman dan pengetahuan mengenai musik. Aku sudah menggelar banyak konser di
berbagai negara dan karena prestasiku aku diundang untuk hadir menjadi juri di
salah satu kompetisi musik di Indonesia. Aku dan keluargaku kembali ke
Indonesia. Melalui kesempatan ini aku berharap akan bertemu dengan Melody lagi,
aku sangat rindu akan senyuman dan suaranya, aku ingin tahu bagaimana kabar dia
sekarang dan di mana dia tinggal. Lamunanku tentang Melody mengalihkan ku dan
tanpa sadar aku sudah sampai di lokasi acara.
Panitia : Selamat datang tuan Song, mari saya
antar kebelakang panggung untuk bersiap-siap
Song : Terima kasih pak. ( berjalan menuju ke belakang
panggung)
Panitia
: Tuan Song, acara sudah mau dimulai.
Mari saya antar ke panggung juri
Song : Baik, terima kasih (berjalan menuju kursi
juri di bawah kiri panggung)
(Acara dimulai)
Presenter : Selamat malam para juri dan hadirin
sekalian. pada malam hari ini acara kompetisi musik nasional akan menampilkan
bakat-bakat terpendam anak-anak bangsa dalam musik dan piano, tanpa menunda
lagi mari kita sambut peserta pertama.
(9 peserta selesai tampil, Melody
masuk)
Presenter : Penampilan luar biasa dari peserta
ke 9. Sekarang mari kita sambut peserta terakhir malam ini, peserta ke-10,
Melody!
(penonton tepuk tangan, Melody naik
ke panggung)
Melody : Selamat malam hadirin dan juri, saya
Melody, hari ini saya akan membawakan lagu berjudul Bahasa Kalbu dari Titi DJ. Selamat
menikmati.
(penonton tepuk tangan)
(Melody bermain piano dan
menyanyikan Bahasa Kalbu – Titi DJ)
Kau satu kekasih
Kulihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Di dalam senyummu
Kudengar bahasa kalbu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu bertahta di
benakku
Dan aku akan mengiringi
Bersama di setiap langkahmu
Percayalah hanya diriku yang paling
mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih dan arti
kata kecewamu
Kasih yakinlah hanya aku yang paling
memahami
Besar arti kejujuran diri indah satu
sanubari kasih
Percayalah
(Penonton tepuk tangan)
(Lampu
menyorot Song)
Song :
(Dalam pikiran) Permainan piano yang bagus,
nada-nadanya tepat dan suaranya bagus. Gadis ini mengingatkan ku akan seseorang
yang ku kenal dulu.
Presenter : Permainan
yang luar biasa dari kontestan Melody, mari kita dengarkan tanggapan para juri.
Juri
1 : Permainan piano yang baik,
Juri
2 : Suara kamu bagus, tekniknya juga bagus, tapi perlu diasah
lagi.
Song : Nada yang tinggi tercapai dan permainan piano kamu bagus,
sudah latihan dari umur berapa ?
Melody : Saya baru suka musik
sejak umur 7 tahun, jadi sudah 15 tahun ssaya berlatih piano, saya juga
berlatih alat musik lain seperti gitar dan drum.
Song : Luar biasa, lanjutkan latihan kamu ya
(Melody tersenyum dan mengganguk)
Presenter : Baiklah karena sekarang 10 peserta sudah tampil semua mari
kita lihat siapa yang berhasil memenangkan lomba ini, Para Juri silahkan
tentukan pilihannya.
(Juri memilih)
Presenter : Baiklah. Juara tiga diperoleh oleh peserta ke 3! Juara dua
diperoleh oleh peserta ke 10, dan yang terakhir jauar 1 dimenangkan oleh
peserta ke 9. Selamat untuk para pemenang dan demikian acara Kompetisi Musik
Nasional malam ini, terima kasih kepada para juri, staff, dan peserta yang telah mengikuti lomba ini. Selamat malam.
(Lomba selesai)
Song : Aku harus mencari tahu tentang peserta nomor 10 tadi.
Permainan dia sangat mirip dengan Melody, bahkan namanya pun sama. Aku ingin
tahu siapa dia.
(Song pergi dari Lokasi dan melihat
Melody)
Song : Nah itu dia, aku akan mengikutinya
secara diam-diam, mudah-mudahan tidak ketahuan.
(Akhir babak 5)
Babak
6
Setting
1 : Rumah Song
(Lampu
menyala)
Song :
(mondar-mandir di ruang tamu
rumahnya.) Aku sudah mengikutinya selama
seminggu dan aku akhirnya tahu dimana lokasi rumahnya dan tempat dimana dia
sering menghabiskan waktu. Aku juga melihat beberapa keunikan yang mirip dengan
Melody dan aku semakin yakin kalau dia adalah Melody. Hari ini aku akan
berusaha untuk mengajak dia ngobrol. (berjalan keluar rumah)
Setting
: Jalan (dekat rumah Melody)
Song :
(bersembunyi dibalik bawah panggung) Kondisi rumahnya sepisekali. Apa dia
sudah pergi dari tadi pagi ya? Aku coba tunggu aja deh.
(Beberapa saat kemudian Melody
keluar rumah)
Song : Nah itu dia!, Aku aku akan coba
mengikutinya. (Song
berjalan mengikuti Melody)
(1 jam berlalu, Melody mulai sadar
kalu dirinya diikuti oleh Song)
Melody : Aku akan mengelabuinya, aku belok disini aja (Melody masuk ke kiri panggung)
Song : Aduh dimana dia? Aku tadi lihat dia belok di gang kecil itu.
Aku harus mengejarnya. (mengejar Melody ke kiri panggung, kemudian keluar dari
kanan dan berdiri di tengah panggung)
Song
: Akhirnya keluar juga, ke arah mana
dia pergi ?
Melody
: (muncul dibelakang Song) Anda siapa ya? Kenapa Anda mengikuti
saya ?
Song
: (terkejut dan berbalik)
WOW!
Melody : Ah! Anda Juri diacara Kompetisi Musik Nasional minggu lalu
kan? (menatap tajam)
Song : I-iya (tertawa kaku)
Melody : Kenapa Anda mengikuti saya?
Song :
Er, begini, aku terpukau dengan
permainanmu kemarin dan aku juga ingin bertanya kepadamu.
Melody : Ah, terima kasih. Anda
ingin bertanya apa?
Song
: (serius) Apakah kau mengingatku Melody ?
Melody
: (bingung) Maksud mu? Tentu saja, Anda juri di-
Song :
(tersenyum) Sepertinya kau tidak
ingat. Aku akan menyanyikan sebuah lagu, dengarkan dan perhatikan aku. (Marcel
- Takkan terganti)
Telah lama Sendiri
Dalam langkah sepi
tak pernah ku kira bahwa akhirnya
tiada dirimu disisiku
Meski waktu datang dan berlalu
sampai kau tiada bertahan
semua tak akan mampu mengubahku
hanyalah kau yang ada di relungku
hanyalah dirimu mampu membuat ku
jatuh dan mencinta
kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Tak pernah kuduga bahwa akhirnya
terungkap janjimu dan janjiku
Meski waktu datang dan berlalu
sempai kau tiada bertahan
Semua tak akan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relung ku
Hanyalah dirimu mampu membuatku
jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Melody
: (menitikkan air mata) Apakah kamu Song?
Song
: (tersenyum) Lama tidak berjumpa,
Melody.
Melody : (berlari
mendekati Song dan memeluknya) Kau kemana saja? Aku mencarimu ke mana-mana, aku terus
menunggu kabar darimu tetapi tidak kunjung datang. Song, aku merindukanmu
(menangis)
Song :(membalas
pelukan Melody) Aku juga. Dulu orangtua ku memutuskan untuk pindah keluar
negeri sebagai alasan untuk menyelamatkan diri dari kerusuhan. Aku minta maaf
jika aku membuatmu menunggu, ini untukmu (melepaskan pelukan Melody dan
memberinya gantungan kunci)
Melody
: Ini untuk apa ?
Song
: Oleh-oleh untuk Melody yang cengeng! (tertawa)
Melody : Kau tidak pernah berubah ya, terima kasih Song dan selamat
datang kembali ke Indonesia. Aku senang sekali dapat bertemu dengan kamu lagi
di sini.
Song : (tersenyum)
Terima kasih untuk sambutannya Melody, aku juga senang dan bersyukur dapat
kembali dan bertemu denganmu lagi.
Melody
dan Song (keduanya
tersipu malu)
Song
: Kita ngobrol di
tempat lain yuk!
Melody : Ayo! Di mana ?
Song : Kita ngobrol di kafe baru ku di
pusat kota
Melody
: (mengangguk) Ayo boleh, tapi traktir aku ya.
Song : Hei, aku baru saja ke Indonesia. Aku yang harus ditraktir dong.
Melody : Dasar! Ya sudah tapi lain kali kau yang traktir! Ayo
berangkat.(tersenyum)
Song
: (memegang tangan Melody, tersenyum) Ayo!
(Melody dan Song berjalan ke Kafe)
(Akhir
babak 6)
Babak
7
(Saat sampai di kafe, Song dan
Melody duduk berhadapan. Setelah itu, pelayan memberikan menu kepada mereka.)
Song : Biar
aku yang membayarnya. Pesanlah apapun yang kau mau.
Melody : (Melody
tersenyum seperti menggoda.) Benarkah? Tadi kau bilang aku yang traktir. Kalau begitu aku
tidak akan segan-segan memesan menu yang paling mahal. (tertawa)
Song : (tersenyum)
(Song memesan cheese cake dan Melody memesan chocolate
cake. Pelayan pun mengambil pesanan mereka dan pergi ke belakang panggung.)
Song :
(Song melipat tangannya ke depan
sambil melihat ke arah Melody) Jadi, bagaimana kabarmu?
Melody : Tentu saja aku baik-baik saja. Haahh aku masih belum percaya
bisa bertemu lagi denganmu. Dulu aku lebih tinggi darimu, tapi sekarang kamu
sudah lebih terlihat seperti laki-laki. (tertawa)
Song : Jadi, maksudmu dulu aku bukan laki-laki?
Melody : (Melody
masih tertawa.) Habisnya dulu kau lucu sekali sih. Berbeda dengan sekarang. Sekarang kau tinggi, mukamu sudah
terlihat lebih dewasa, dan juga suaramu sudah berat kan!
(Pesanan Melody dan Song tiba.)
Pelayan : Silahkan pesanannya.
Song : Terima kasih. (kata Song pada pelayan. Setelah itu Song
tersenyum hangat pada Melody) Kau juga sudah banyak berubah. Kau terlihat feminim dengan dress dan make up natural di wajahmu. Sangat cocok untukmu. (Song memangku
kepalanya dengan tangan kanannya.)
Melody :
(Tiba-tiba wajah Melody memerah dan menjadi salting.) A-apa-apaan sih? Kau sudah terbiasa
merayu wanita ya!
Song : (tertawa
puas) sejak kapan kau jadi pemalu seperti ini? (melihat di kafe
ada piano) Ah aku akan menyanyikan sesuatu untukmu. (berjalan ke arah piano dan
menyanyikan lagu Anugerah
Terindah Yang Pernah Kumiliki)
Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna - warna indahmu
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah
kumiliki
Melody
(melanjutkan lagunya.)
Sifatmu nan s'lalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah
kumiliki
(Saat lagu habis, lampu panggung
mati. Kemudian saat lampu panggung dinyalakan, Song dan Melody telah berdiri di
depan kafe.)
Song : Hari sudah malam, lebih baik aku mengantarmu pulang.
Melody : Baiklah.
(Lampu panggung dimatikan. Setelah
dinyalakan setting berada di depan rumah Melody.)
Song : (Song
mengantar Melody sampai di depan panggung.) Masuklah. Angin malam buruk buat
kesehatan.
Melody : Terima kasih ya, Song untuk traktiran sama jasa antarnya
juga (terkekeh)
Song : (Song
tersenyum lembut) Iya. Jangan sungkan-sungkan. Kalau ada apa-apa bilang saja.
Sudah, masuklah!
(Saat berpisah mereka saling
tersenyum satu sama lain.)
(setelah Melody masuk, Song berjalan
ke arah kanan panggung. Namun, di pertengahan dia berhenti dan menoleh ke arah
rumah Melody.)
Song
(di dalam hati)
Senangnya
bisa bertemu lagi dengan orang yang ku kasihi. Namun, masihkah Melody mengingat
janji kita dulu?
(Lampu sorot dimatikan secara
perlahan.)
Babak
8
Setting : Rumah Melody
(Saat di dalam rumah, Melody menghampiri ibunya yang sedang duduk
di sofa membaca majalah. Ia duduk di sebelah ibunya. Melody terlihat gembira.)
Melody
: Mama, hari ini aku sangat bahagia!
Iriana :
(Ibu mengalihkan pandangannya. Lalu menghadap ke arah Melody.) Ada apa? Kau masih senang karena kompetisinya kan? (Wajah ibu terlihat bersemangat.)
Melody : (Wajah
Melody cemberut.) Bukan ma, ini ada hubungannya dengan kompetisi itu sih tapi
ada hal yang lebih membahagiakan!
Iriana : (Ibu menaruh majalahnya di atas
meja.)
Lalu, apa yang membuat kamu senang?
Melody : aku bertemu dengan Song. Ternyata dia adalah salah satu juri
di kompetisi kemarin.
Iriana : (Ibu
menunjukkan wajah tidak percaya.) Siapa? Song? Song yang- (tidak
sempat meneruskan, Melody langsung memotong pembicaraan.)
Melody :
(Melody memegang kedua tangan ibunya.) Iya, ma! Song teman kecilku! Dia
jadi juri di sana (Wajah Melody berseri-seri.)
Iriana : Wah wah.. Sudah lama sekali ya. Akhirnya Song kembali lagi
ke Indonesia. Kenama kamu terlihat senang sekali (Wajah ibu terlihat
menggoda.). Seneng ya bisa ketemu lagi sama cinta pertama?
Melody : (tersipu) Ih apaan sih, Mama! Dia cuma sahabatku kok.
Iriana : (Ibu
mencolek pipi Melody.) Hmm.. Masa sih? Bukannya waktu Song pergi kamu menangis
seperti dunia mau kiamat ya? (Setelah tertawa, ibu Melody pergi ke belakang
panggung.)
Melody : (Melody
melipat kedua tangannya dan memangku kaki kanannya.) Apaan sih Mama? Song kan sahabatku
Tapi, kenapa sekarang kalau aku memikirkan Song hatiku berdegup kencang? (Melody
berdiri secara mendadak dan Melody menyanyikan
lagu Tiba Tiba Cinta Datang - Maudy Ayunda)
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Saat ku mulai mencari cinta
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Ku harap dia rasakan yang sama
Di sesuatu saat ku melihat dia
Ada getaran membuatku rindu
Senang hatiku saat ku dengar
suaranya
Ingin selalu ada di dekatnya
Saat ku sendiri ku bayangkan dia
Datang padaku dengan cinta
Di keramaian ku merasa sepi
Saat tak ada dirinya
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Saat ku mulai mencari cinta
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Ku harap dia rasakan yang sama
Di sesuatu saat ku melihat dia
Ada getaran membuatku rindu
Senang hatiku saat ku dengar
suaranya
Ingin selalu ada di dekatnya
Saat ku sendiri ku bayangkan dia
Datang padaku dengan cinta
Di keramaian ku merasa sepi
Saat tak ada dirinya
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Saat ku mulai mencari cinta
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Ku harap dia rasakan yang sama
Ku harap dia rasakan yang sama
Ku harap cinta akan tiba
Tiba-tiba cinta datang padaku
Saat ku mulai mencari cinta
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Ku harap dia rasakan yang sama
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Saat ku mulai mencari cinta
Tiba-tiba cinta datang kepadaku
Ku harap dia rasakan yang sama
Ku harap dia rasakan yang sama (ku
harap dia)
Ku harap dia rasakan yang sama
Ku harap dia rasakan, rasakan yang
sama
(Lampu mati. Babak 8 Selesai)
Babak
9
Setting : Rumah Song
(Song memasuki rumahnya.)
Song : Ibu aku pulang. (Saat Song masuk ke rumah, Song langsung
duduk di sofa)
Weni :
(Ibu Song masuk dari belakang panggung sambil membawa sebuah tab.) Song, Ibu tadi melihat daftar
peserta kompetisi. Lalu, ibu melihat ada nama Melody. Apakah itu adalah Melody,
teman kecilmu itu?
Song : Iya, dia Melody yang ibu kenal.
Weni : (Ibu Song duduk di kursi makan.) Wah kebetulan sekali. Terus bagaimana
pertunjukkannya?
Song : (Song
berhenti minum.) Melody sudah banyak memiliki perkembangan. Saat memainkan
piano, ia terlihat enjoy dan santai,
tidak seperti dulu. Dan dia dapat juara 2 dalam kompetisi ini. (Song
melanjutkan minumnya lagi.)
Weni :Yaa baguslah. Ohya Song, umurmu kan sudah cukup untuk
bertunangan. Ibu mau memperkenalkanmu kepada salah satu gadis anak teman ibu.
Besok temuilah dia.
Song :
(menaruh gelasnya) Aku tidak mau! Kita sudah pernah membicarakan ini, bu. Dan
aku tetap tidak mau!
Weni : Song! Sampai kapan kamu begini terus? Ah ibu tahu. Apakah
karena Melody? Sudah ibu katakan, kalian tidak boleh menjalin hubungan selain
berteman!
Song :Iya! Kenapa memangnya kalau aku mencintai Melody? Apakah ibu
belum juga mengerti hingga saat ini? Aku hanya mencintai Melody, dan tidak ada
wanita lain yang dapat menggantikannya di dalam hatiku. Kenapa ibu selalu
memaksaku? (Song
pergi dari panggung.)
Weni : Song!
(Lampu panggung mati secara
perlahan-lahan dengan adegan ibu Song yang tetap berdiri melihat kepergian Song.)
(Song menyanyikan Kyuhyun - Hope Is A Dream That Doesn't
Sleep)
Na oerowododwe
Neol saenggakhaldden
Misoga naye eolgule beonjyeo
Na himdeuleododw
Niga haengbokhaldden
Sarangi nae mam gadeukhi chaewo
Oneuldo nan geochin sesangsoke saljiman
Himdeuleodo, nugameumyeon, ni moseubbun
Ajikgo gwitgae deulryeooneun ggumduli
Naye gyottesso neol hyanghe gago itjanha
Nae salmi haru haru ggumeul kkuneun geotcheoreom
Neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon
Dasi ileoseol geoya
Naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul
Himdeun sigan sokeseodo deouk ddaseuhaetdeon
Huimangeun naegen jaldeulji anneun ggom
Tak masalah jika ku kesepian
Kapanpun aku memikirkan mu
Senyuman selalu menghiasi wajahku
Tak masalah jika ku lelah
Kapan pun kau bahagia
Hatiku dipenuhi dengan cinta
Hari ini, aku mungkin hidup di dunia
yang kejam lagi
Meski aku lelah, saat ku pejamkan
mata, ku hanya lihat sosokmu
Mimpi-mimpi yang terus bedering di
telinga ku
Adalah demi dirimu
Setiap hari hidupku seperti sebuah
mimpi
Andai kita bisa saling melihat dan
mencintai
Aku kan bangun lagi
Bagiku, kebahagiaan dari ingatan
yang berharga
Akan jadi penghangat di waktu yang
sulit ini
Bagiku harapan adalah mimpi yang tak
pernah mati
(Babak 9 Selesai)
Babak
10
Setting : Rumah Song
Narasi
Song sangat sibuk dan susah
dihubungi selama berhari-hari, Melody pun memutuskan pergi ke rumah Song. Melody
yang merindukan Song, memutuskan untuk pergi ke rumah Song.
Melody : (Sambil
mengetok pintu) Permisi
Weni :
(Pergi membuka pintu) Iya siapa?
Melody : Saya Melody, tante.
Weni :
Oh Melody, ada apa Melody?
Melody : Apakah Song ada?
Weni :
Ada apa memangnya Melody?
Melody : Tidak apa-apa. Hanya saja belakangan
ini Song sulit dihubungi. Apa dia sakit?
Weni : Oh itu, Song sedang sibuk Melody. Mungkin dia lelah dan
tidak ingin diganggu.
Melody : Oh begitu yah. Baiklah kalau begitu.
Weni : Melody, kenapa kamu repot-repot
kemari untuk mencari Song? Apa kamu menyukai Song?
Melody :
A-apa? Kenapa tante berbicara seperti itu?
Weni : Bukannya bagaimana, tapi lebih
baik kamu bertindak sewajarnya saja saat berteman dengan Song. Tante tidak mau
ada kesalah pahaman jika orang-orang melihat kalian terlalu dekat. Lagi pula
Song sudah tante jodohkan perempuan lain.
Melody : Ah,
begitu ya. Song tidak bilang apa-apa soal perjodohan.
Weni : Maaf
ya Melody, tapi ini demi kebaikan kamu juga. Kamu dan Song hanya bisa berteman
saja. Kalian juga terlalu, bagaimana ya mengatakannya, berbeda.
Melody : Tidak apa-apa tante. Saya dan Song
memang tidak lebih dari teman. Ya sudah tante, saya permisi pulang.
Weni :
Baiklah, hati-hati ya Melody. Salam
untuk ayah dan ibumu.
(Melody keluar dari rumah Song. Saat Melody pergi, Song
datang dari balik panggung.)
Song : Ibu, tadi
itu siapa?
Ibu Song :
Bukan siapa-siapa Song (tersenyum).
(Lampu padam. Lampu menyala. Melody sedang duduk di kursi
pianonya. Ia menatap ponselnya, Song menelponnya. Melody menangis. Ia kemudian memainkan Perbedaan – Ari Lasso)
Sendiri resapi heningnya malam ini
Tanpamu di sini hatiku sunyi
Berharap engkau kembali
Mengisi hari bersama lagi
Segala perbedaan itu membuatmu jauh
dariku
Biarlah sang waktu menjaga cintamu
Nyalakanlah api cinta, membakar ragu
yang ada
Ku kan selalu setia hingga saat tiba
(Babak 10 Selesai)
Babak
11
Setting :
Jalan
Narasi
Melody sangat sulit dihubungi. Song
mulai khawatir. Ia benar-benar menyesal karena ia tidak memberi kabar selama ia
sibuk mengurusi konsernya. Song akhirnya memutuskan untuk menunggu Melody di
dekat rumahnya sampai gadis itu keluar, karena setiap kali ia datang ke rumah
Melody, gadis itu menolak untuk bertemu dengan Song.
Song : (Tersenyum ketika gadis itu
keluar dari rumah) Melody!
Melody : (terkejut kemudian berusaha melarikan diri)
Song : Melody! (Menarik tangan melody)
Melody : (berusaha melepas genggaman tangan Song)
Song : Melody, ada apa denganmu?
Melody : (tetap berjalan menghindari Song )
Song : ( Berada di depan melody, dan
memegang bahu melody) Maafkan aku karena tidak memberimu kabar selama konser
dan sibuk.
Melody : ( Melepaskan tangan song yang ada di bahu)
Song : Kenapa kau jadi begini? Katakan apa salahku!
Melody : (Diam, dan memutuskan melanjutkan perjalanan)
Song : Melody ( memegang tangan Melody)
Melody : (menepis kembali dan menampar Song) Jangan memaksaku!
Song
: (terdiam sejenak) Maaf,
aku tidak bermaksud memaksamu. Tapi, aku mengkhawatirkanmu.
Melody : Untuk apa kau mengkhawatirkan aku
sampai seperti ini? Bukannya kita hanya teman?
Song : (terkejut)
Melody : Sudahlah! (Berbalik arah, tapi
tangannya ditahan Song lagi)
Song : Aku mencintaimu Melody. Sejak
dulu!
Melody : (Menitikkan air mata, kemudian
menarik tangannya) Bagaimana kau bisa berkata seperti itu ketika kau sudah
dijodohkan!
Song : Apa katamu? Dijodohkan? Siapa yang
mengatakan- (terdiam) Apa ibuku yang bilang?
Melody :Sudahlah Song!!! KITA TIDAK BISA BERSAMA!!! Tidak
masalah dengan Ibumu atau perempuan lain. Kita terlalu berbeda! (Beranjak pergi
Song :
Melody!!!
Melody : Jangan ikuti aku lagi
(Lampu
padam. Lampu menyala, Melody sedang duduk di sofa. Ia memeluk Ibunya. Ia
bernyanyi Cinta Sejati – Ari Lasso)
Aku
jatuh cinta padamu
Sejak
pertama kita bertemu
Diam
menghuni relung hati
Kau
tak pernah perduli
Tuhan
mengapa kau anugerahkan
Cinta
yang tak mungkin tuk bersatu
Kau
yang telah lama kucintai
Ada
yang memiliki
Cinta
sejati
Tak
akan pernah mati
Selalu
menghiasi ketulusan cinta ini
(Babak 11
Selesai)
Babak
12
Setting : Rumah Song
Narasi
Atas kemenangannya kemarin, di
Kompetisi Musik Indonesia, Melody diundang di Pagelaran Musik untuk meyanyikan
lagu di sana. Kedua orang tua Melody yang merupakan musisi besar juga diundang.
Melody : Apa
yang harus aku nyanyikan? Song pasti ada di sana. (tersentak) Aku ingat
sesuatu.
(Melody pergi ke perkarangan
rumahnya, disana terdapat time capsule
yang dibuat oleh Song dan Melody sepuluh tahun yang lalu. Ketika Melody
melihatnya, ia menangis.)
Melody
(berjalan ke dalam dan menuju ke
pianonya. Ia memainkan lagu Tetap di dalam Jiwa – Isyana Sarasvati)
tak
pernah terbayang
akan
jadi seperti ini pada akhirnya
semua
waktu yang pernah kita lewati bersama
nyata
hilang dan sirna
hitam
putih berlalu, janji kita menunggu
tapi
kita tak mampu
seribu
satu cara kita lewati
tuk
dapatkan semua jawaban ini
bila
memang harus berpisah
aku
akan tetap setia
bila
memang ini ujungnya
kau
kan tetap ada di dalam jiwa
(Babak
12 Selesai)
Babak
13
Setting : Panggung
Narasi
Ketika Pagelaran dimulai, tibalah
saat ketika Melody mendapatkan giliran untuk bernyanyi. Di sana terlihat cantik
dengan gaun biru mudanya. Tapi ia terlihat sedih dan matanya terlihat bengkak
karena sering menangis.
Melody :
Selamat Malam semua. Kali ini saya akan membawakan lagu yang saya buat sepuluh
tahun yang lalu. Ada beberapa perbaikan yang saya buat di dalam lagu ini. Lagu
ini saya tunjukkan kepada seseorang yang membuat saya menyukai musik, dan bisa
mencintai musik. Ah, tidak. Melalui musik saya dan orang itu dipertemukan, dan
melalui musik akan saya ungkapkan isi hati saya yang sesungguhnya padanya.
(Penonton bertepuk tangan Melody
memainkan pianonya. Lagu yang digunakan di sini adalah Berawal dari Tatap –
Yura Yunita)
Berawal dari tatap. Indah senyummu
Memikat
Memikat hatiku. Yang hampa lara
Senyum membawa tawa
Tawa membawa cerita
Cerita kasih indah. Tentang kita
Terkadang ku ragu. Kadang tak
percaya
Tapi ku yakin kau milikku
Kau membuatku bahagia
Disaat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Disaat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kita
(Melody menghentikan permainannya,
ia kemudian turun dari panggung setelah menerima tepuk tangan dari penonton.)
MC :
Penampilan yang luar biasa dari Nona Melody yang cantik! Baiklah hadirin, tadi
adalah penampilan terakhir-
(tiba-tiba Song naik ke atas
panggung dan berbisik pada MC)
MC :
Ah, Tuan Song akan menyanyikan lagu juga.
Song :
Terima kasih atas kesempatannya. Maaf apabila ini mendadak, tapi aku juga
membuat sebuah lagu untuk seseorang. Ia adalah cinta pertamaku. Kami berdua
pernah berjanji akan menyanyikan lagu ciptaan kami sepuluh tahun yang
lalu. (memainkan piano dan bernyanyi
Lagu Kita – Vidi Aldiano)
Meskipun aku bukan siapa-siapa, bukan yang sempurna
Namun percayalah hatiku milikmu
Meski seringku mengecewakanmu, maafkanlah aku
Janjiku kan setia padamu, hanyalah
dirimu
Aku milikmu, kau milikku
Takkan ada yang pisahkan kita
Ini lagu kita 'tuk selamanya
Janjiku untukmu takkan tinggalkan
dirimu
Meski seringku mengecewakanmu, maafkanlah aku
Janjiku kan setia padamu, hanya
dirimu
Aku milikmu, kau milikku
Takkan ada yang pisahkan kita
Ini lagu kita 'tuk selamanya
Janjiku untukmu takkan tinggalkan
dirimu
Lagu ini akan menjadi saksi
Tulusnya hatiku cintaimu
(Lalu Song turun dari Panggung dan
mendatangi Melody.)
Song :
Apa kita menepati janji kita?
Melody : (mengeluarkan kotak time capsule
dari tasnya) Lagumu indah sekali.
Song :
Kau juga. Tapi, lagu itu untukmu. Aku harap kau mau menerimanya. (menggenggam
tangan Melody) Aku benar-benar mencintaimu. Dalam time capsule ku simpan
rinduku.
Melody :
(menangis) Melalui musik, aku menemukanmu. (memeluk Song)
(Seluruh penonton pagelaran mulai
berdiri dan memberikan tepuk tangan untuk mereka berdua, dan ibu Song pun hanya
terdiam dari kursi VIP pagelaran tersebut dan ikut memberikan tepuk tangan.)
Babak
14
Song dan Melody lalu berjalan ke
tempat dimana ibu Song duduk lalu ibu Song berpelukan dengan Melody, dan
meminta maaf dan menyesal atas perkataannya kemarin.
Weni : Melody, tante minta maaf atas
perlakuan dan perkataan tante kemarin ya. Tante tidak menyangka kalau kalian
benar-benar saling mencintai. Tante akan bahagia jika kamu dan Song bahagia.
Melody : Iya, tidak apa-apa tante.
Song : (merangkul Melody)
(Lampu padam. Lampu menyala, Song
dan Melody menyanyikan lagu terakhir bersama. Akhirnya Ku Menemukanmu – Naff)
akhirnya ku menemukanmu
saat hati ini mulai meragu
akhirnya ku menemukanmu
saat raga ini ingin berlabuh
ku berharap engkau lah
jawaban sgala risau hatiku
dan biarkan diriku
mencintaimu hingga ujung usiaku
Jika nanti ku sanding dirimu
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan bila nanti engkau di sampingku
Jangan pernah letih tuk mencintaiku
Melody dan Song
“Dalam time capsule, ku simpan rinduku. Melalui musik, aku
menemukanmu.”
(Babak 14 Selesai. Tamat)
Selamat atas hasil perdananya :D :v
BalasHapusciee diselamatin~
HapusNice.. Suka bgt sm quotenya😘
BalasHapusThank you Indah. Itu tugas kelompokku.
Hapusciee.. kapan tuh dijadiin drama?
BalasHapusWkwk kapan2
HapusWkwk kapan2
Hapus